Para Pengembang Terus Membangun
Pertumbuhan Pasar Properti memang melambat sejak semester
dua 2013 dan berlanjut hingga memasuki kuartal II 2014. Namun, pelemahan
tersebut ternyata tidak memengaruhi kinerja para pengembang.
PT Modernland Realty Tbk., contohnya. Selama enam bulan
berjalan, perseroan tetap melansir produk-produk baru dengan catatan penjualan
sudah separuh dari yang ditargetkan.
Demikian Managing Director Urban Development PT Modernland
Realty Tbk., Andy K Natanael kepada Kompas.com, Jumat (20/6/2014).
Menurut Andy, properti yang ditawarkannya kepada pasar sama
halnya dengan "nasi goreng". Kualitas, tampilan, dan "rasa"
harus disajikan secara layak dan diterima pasar. Jika produk properti dibuat
bagus, maka pengembang pun bisa menjualnya dengan mahal dan tetap laku dibeli
konsumen.
"Orang bilang bosan nasi goreng. Tapi, banyak pengusaha
nasi orang yang masih ngetop dan laku terus karena menyajikannya dengan baik.
Jadi, pengembang yang bisa menyajikan barang dengan baik dan diterima pasar,
itu yang tidak mengalami penurunan," ujarnya.
Akhir bulan lalu, Modernland berhasil menjual klaster
Missisipi, Jakarta Garden City (JGC), dengan cepat. Pada peluncuran 30 Mei 2014
lalu, hanya butuh empat hingga lima jam, sebanyak 200 unit ludes terjual.
Proyek Modernland lain yang menjadi tanggung jawab Andy, seperti Modern Hill
dan Kota Modern pun tidak mengecewakan.
"Kira-kira marketing sales-nya sendiri sampai Juni ini
sudah mencapai hampir 50 persen dari target Rp 1,7 triliun. Bulan lalu kita
sudah capai hampir Rp700 miliar. Ini untuk urban development saja. Saya pegang
Kota Modern, Modern Hill, dan Jakarta Garden City," tutur Andy.